Tuesday, May 1, 2012

ILMU ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


Dalam membahas administrasi kepolisian sangat diperlukan untuk mengetahui tentang ilmu administrasi. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa ilmu administrasi lahir berkat Woodrow Wilson dalam Political Sciense Quarterly yng terbit tahun 1987 dengan judul The Study Of Administration. Istilah “administration” dan “management” sering diartikan berbeda oleh beberapa penulis dan pakar di bidang ilmu tersebut, tapi banyak juga yang mengartikan sama, ada yang beranggapan bahwa administration mencakupi organization dan management. Dengan demikian makna admisitration lebih luas cakupannya, namun ada pula yangmengartikan sebaliknya.
Secara sederhana, administration  atau management berarti “to get things done through and with people”. Dari arti tersebut dapat diambil kesimpulan bahwasannya administration atau management sudah ada sejak zaman Yunani, Mesir kuno dan lain sebagainya, dan baru pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 dibuat sistematis dan dipelajari secara ilmiah.
Bapak dari Scientific Management adalah Frederich Winslow Taylor dengan buku beliau yang terkenal dengan judul “the principales of scientific management” yang berfokus pada cara-cara terbaik untuk meningkatkan produktifitas pekerja. Menurutnya, motivasi utama dari pekerja adalah imbalan ekonomi. Menurutnya cara terbaik dalam pelaksanaan tugas antara lain dengan “time and motion study” (one best way). Pada tahun 1916, Henry Fayol di Francis menulis buku dengan judul “administration general et industrialle” yang diterjemahkan kedalam bahasa inggris menjadi “industrial and general management”. Taylor lebih menitik beratkan perhatiannya pada tingkat bawah dari organisasi, sedangkan Fayol memperhatikan organisasi dari tingkat atas.
Sosiolog terkenal Max Weber mengemukakan konsep birokrasi, yang mengatakan organisasi bergerak atas dasar rasionalitas. Dimana biroksasi digambarkan sebagai cerminan bagaimana organisasi disusun dan dirancang agar menjadi lebih efisien. Pendapat weber sebagai berikut:
·         a. Ada pembagian tugas berdarakan kemampuan tertentu
·         b. Ada hirarki wewenang
·         c. Ada ketentuan-ketentuan yang berlaku sama diseluruh organisasi
·         d. Menjaga hubungan yang inpersonaal karena keputusan rasional hanya dapat dibuat secara obyektif tanpa  emosi
·         Pemilihan dan promosi pegawai berdasarkan pada kemampuan bukan pertimbangan lain.
Seluruh pendekatan diatas dikenal dengan pendekatan klasik. Pendekatan ini melahirkan prinsip-prinsip administrasi atau manajemen yang dianggap universal karena berdasarkan rasio, yang masih berpengaruh hingga saat ini.
Selain para pakar diatas, ada pula golongan yang human relations yang dipelopori oleh Elton Mayo dari Universitas Harvard yang terkenal dengan “Howthorne Experiment”, yaitu studi pada 10 perusahaan Western Electric company di Howthorne plant selama 10 tahun, yang menghasilkan pertentangan antara pendapat ini dengan pendapat klasik karena menekankan pada prilaku manusia (behavioral approach), terutama para pekerja.
Roethliesberger dan Dickson menyatakan bahwa factor social juga mempengaruhi produktifitas dan kepuasan karyawan, seperti perhatian atasan dan sebagainya. Sumbangan penting dari studi teresebut adalah sebagai berikut:
·         Tingkat produksi ditentukan oleh norma sosial, bukan karena kapasitas psikologis Reward dan sanksi non-ekonomi sangat mempengaruhi tingkah laku pekerja dan mengatasi pengaruh rencana insntif ekonomis.  Kegiatan dan reaksi pekerja seringkali bukan sebagai pribadi tetapi sebagai anggota kelompok. Kepemimpinan dipandang penting dalam menentukan keputusan.
Pendekatan humans relation kemudian diikuti oleh pendekatan humans behaviour, pendekatan ini membahas prilaku manusia secara ilmiah untuk mendapatkan generalisai tentang prilaku. Pendekatan human behaviour juga mengkritik kelemaha-kelemahan pendekatan human relations. Pakar-pakar yang terkenal dalam pendekatan human behaviour antara lain adalah Malow dengan tingkat-tingkat kebutuhan manusia yaitu: physiological needs, safety needs, esteem needs dan self actualization. Juga Mc. Gregor dengan teori X dan teori Y.
Dalam prakteknya, ternyata tidak ada yang menggunakan pendekatan klasik maupun pendekatan human relations dan human behaviour secara ekstrim. Banyak penulis mencakupi kedua pendekatan tersebut diatas dengan penekanan yang berbeda tergantung dari latar belakang dan pengalaman penulisnya. Yang dari kedua pendekatan teresebut menghasilkan system theory dan contingency theory, dalam System theory semua bagian dari suatu system adalah saling terkait dan saling ketergantungan dan merupakan suatu kesatuan. Contingency theory menggunakan pendekatan sitem juga menekankan hubungan-hubungan yang penting, baik dalam organisasi ataupun dengan luar organisasi. Menurut contingency theory, hubungan-hubungan penting itu harus diperhitungkan dalam menyusun organisasi dan dalam praktek manajemen .