Dalam membahas administrasi kepolisian sangat diperlukan untuk
mengetahui tentang ilmu administrasi. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa
ilmu administrasi lahir berkat Woodrow Wilson dalam Political Sciense
Quarterly yng terbit tahun 1987 dengan judul The Study Of
Administration. Istilah “administration” dan “management”
sering diartikan berbeda oleh beberapa penulis dan pakar di bidang ilmu
tersebut, tapi banyak juga yang mengartikan sama, ada yang beranggapan bahwa administration
mencakupi organization dan management. Dengan demikian makna admisitration
lebih luas cakupannya, namun ada pula yangmengartikan sebaliknya.
Secara sederhana, administration atau management berarti “to get
things done through and with people”. Dari arti tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwasannya administration atau management sudah ada sejak zaman
Yunani, Mesir kuno dan lain sebagainya, dan baru pada abad ke-19 dan awal abad
ke-20 dibuat sistematis dan dipelajari secara ilmiah.
Bapak dari Scientific Management adalah Frederich Winslow
Taylor dengan buku beliau yang terkenal dengan judul “the principales of
scientific management” yang berfokus pada cara-cara terbaik untuk
meningkatkan produktifitas pekerja. Menurutnya, motivasi utama dari pekerja
adalah imbalan ekonomi. Menurutnya cara terbaik dalam pelaksanaan tugas antara
lain dengan “time and motion study” (one best way). Pada tahun 1916,
Henry Fayol di Francis menulis buku dengan judul “administration general et
industrialle” yang diterjemahkan kedalam bahasa inggris menjadi “industrial
and general management”. Taylor lebih menitik beratkan perhatiannya pada
tingkat bawah dari organisasi, sedangkan Fayol memperhatikan organisasi dari
tingkat atas.
Sosiolog terkenal Max Weber mengemukakan konsep birokrasi, yang
mengatakan organisasi bergerak atas dasar rasionalitas. Dimana biroksasi
digambarkan sebagai cerminan bagaimana organisasi disusun dan dirancang agar
menjadi lebih efisien. Pendapat weber sebagai berikut:
· a. Ada
pembagian tugas berdarakan kemampuan tertentu
· b. Ada
hirarki wewenang
·
c. Ada
ketentuan-ketentuan yang berlaku sama diseluruh organisasi
·
d. Menjaga
hubungan yang inpersonaal karena keputusan rasional hanya dapat dibuat secara
obyektif tanpa emosi
·
Pemilihan
dan promosi pegawai berdasarkan pada kemampuan bukan pertimbangan lain.
Seluruh pendekatan diatas dikenal dengan pendekatan klasik.
Pendekatan ini melahirkan prinsip-prinsip administrasi atau manajemen yang
dianggap universal karena berdasarkan rasio, yang masih berpengaruh hingga saat
ini.
Selain para pakar diatas, ada pula golongan yang human relations
yang dipelopori oleh Elton Mayo dari Universitas Harvard yang terkenal dengan “Howthorne
Experiment”, yaitu studi pada 10 perusahaan Western Electric company di Howthorne
plant selama 10 tahun, yang menghasilkan pertentangan antara pendapat ini
dengan pendapat klasik karena menekankan pada prilaku manusia (behavioral
approach), terutama para pekerja.
Roethliesberger dan Dickson menyatakan bahwa factor social juga mempengaruhi
produktifitas dan kepuasan karyawan, seperti perhatian atasan dan sebagainya.
Sumbangan penting dari studi teresebut adalah sebagai berikut:
·
Tingkat
produksi ditentukan oleh norma sosial, bukan karena kapasitas psikologis Reward
dan sanksi non-ekonomi sangat mempengaruhi tingkah laku pekerja dan mengatasi
pengaruh rencana insntif ekonomis. Kegiatan
dan reaksi pekerja seringkali bukan sebagai pribadi tetapi sebagai anggota
kelompok. Kepemimpinan
dipandang penting dalam menentukan keputusan.
Pendekatan humans relation kemudian diikuti oleh pendekatan humans
behaviour, pendekatan ini membahas prilaku manusia secara ilmiah untuk
mendapatkan generalisai tentang prilaku. Pendekatan human behaviour juga
mengkritik kelemaha-kelemahan pendekatan human relations. Pakar-pakar yang
terkenal dalam pendekatan human behaviour antara lain adalah Malow dengan
tingkat-tingkat kebutuhan manusia yaitu: physiological needs, safety needs,
esteem needs dan self actualization. Juga Mc. Gregor dengan teori X dan
teori Y.
Dalam prakteknya, ternyata tidak ada yang menggunakan pendekatan
klasik maupun pendekatan human relations dan human behaviour
secara ekstrim. Banyak penulis mencakupi kedua pendekatan tersebut diatas
dengan penekanan yang berbeda tergantung dari latar belakang dan pengalaman
penulisnya. Yang dari kedua pendekatan teresebut menghasilkan system theory
dan contingency theory, dalam System theory semua bagian dari
suatu system adalah saling terkait dan saling ketergantungan dan merupakan
suatu kesatuan. Contingency theory menggunakan pendekatan sitem juga
menekankan hubungan-hubungan yang penting, baik dalam organisasi ataupun dengan
luar organisasi. Menurut contingency theory, hubungan-hubungan penting
itu harus diperhitungkan dalam menyusun organisasi dan dalam praktek manajemen
.